Sapi Bali: Sapi Indonesia Yang Menggemaskan & Bernilai Okonomi Tinggi
Sapi bali merupakan salah satu jenis sapi peliharaan yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia yang sebarannya hampir mencakup sebagian besar wilayah Indonesia.
Masyarakat Indonesia memanfaatkan Sapi Bali untuk sebagai pekerja membantu membajak disawah, sebagai sapi potong untuk dimanfaatkan daging juga tulang, kulit, juga bagian-bagian lainnya. Sapi Bali untuk potong banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan harian daging masyarakat Indonesia & juga banyak ditemukan untuk Sapi potong pada Hari Raya Qurban atau Hari Raya Idul Adha.
Selain itu, dikarenakan Sapi Bali ini memiliki nilai ekonomi tinggi, Sapi Bali banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk investasi. Sapi Bali banyak menjadi pilihan karena mudahnya dalam perawatan. Selain itu, Sapi Bali dikenal ramah dengan manusia. Bahkan dalam beberapa kasus, ditemukan sapi ini suka bermain-main dengan tuannya, sangat menggemaskan bukan?
Sejarah Singkat & Wilayah Sebaran Sapi Bali
Sapi bali adalah jenis sapi yang berasal dari banteng, diperkirakan domestikasinya terjadi sekitar 3500 SM.[2]
Sapi bali telah tersebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia, hingga Timor Timur, Malaysia, dan juga sampai Australia. Sebaran mereka tersebut merupaka sebaran sebagai hewan ternak. Saat ini diperkirakan jumlahnya sapi Bali di Indonesia mencapai sekitar seperempat dari total populasi sapi di Indonesia. Diwilayah-wilayah seperti pulau-pulau timur Indonesia, diperkirakan sekitar empat perlima dari keseluruhan sapi yang hidup di pulau - pulau timur tersebut merupakan sapi jenis sapi bali.
Karakteristik Sapi Bali
Sapi bali memiliki punuk, namun ukuran punuk sapi bali tidak begitu besar, bahkan terkadang ditemukan sapi bali yang tidak kelihatan punuknya sama sekali. Kulit Sapi Bali memiliki ciri khas tersendiri yaitu, kulit sapi bali berwarna putih di pantat, kaki bagian bawah, dan di bawah perut. Kulit sapi bali betina berwarna kuning kemerahan, sedangkan sapi bali jantan berwarna coklat kemerahan yang kemudian berubah menjadi coklat tua seiring dengan bertambahnya umur mereka. Soal ukuran, sapi bali rata-rata termasuk berukuran lebih kecil, walau sering ditemukan sapi bali yang memiliki ukuran 2 kali sampai 3 kali lebih besar dari ukuran sapi pada umumnya. Ukuran tanduk sapi juga termasuk kecil. Berat badan sapi bali jantan rata-rata 336 hingga 363 kilogram, sedangkan berat sapi bali lebih ringan dari pada sapi bali jantan. Berat badan sapi bali betina rata-rata dari sekitar 211 kilogram sampai 242 kilogram. Sapi bali juga sangat terkenal karena pertumbuhannya. Sapi Bali sangat dikenal dengan kemampuannya untuk tumbuh yang luar biasa, walau pun hanya mendapatkan konsumsi pakan yang berkualitas rendah dan tingkat kesuburan reproduksi sapi bali yang tergolong tinggi.
Pengelolaan & Pemanfaatan Sapi Oleh Manusia
Seperti rusa, temperamen sapi bali sangat dikenal sebagai hewan pemalu dan juga ramah sehingga sering dimanfaatkan oleh manusia untuk membajak sawah, namun demikian kuku sapi termasuk terlalu lunak, jadi tidak cocok jika digunakan sebagai pekerja untuk menarik barang di jalanan beraspal. Apa lagi dizaman sekarang ini, zaman mekanisasi dan urbanisasi, menjadika ternak sebagai hewan pekerja sepertinya sudah tidak relevan lagi.
Daging dari sapi bali muda terkenal sangat empuk. Sehingga banyak orang yang memanfaatkan peluang ini sebagai peluang bisnis yang prospektif.
Inseminasi buatan sapi bali diketahui pertama kalinya dilakukan pada sapi bali pada tahun 1975 dan 1976 di Sulawesi Selatan dan Pulau Timor. Metode ini kemudian juga dilakukan di daerah Bali pada tahun 1980-an dengan menggunakan semen yang berasal dari Balai Inseminasi Buatan Singosari. Pada tahun 2001 Balai Inseminasi Buatan Provinsi Bali telah diproduksi dan didistribusikan oleh ke daerah lain Indonesia.
Masalah & Resiko
Ada beberapa masalah utama dari sapi bali bagi peternak antara lain ialah tentang bobot badan bayi sapi bali yang rendah saat lahir dan disapih. Selain itu, resiko tingkat kematian anak sapi yang tergolong tinggi, tingkat pertumbuhan sapi yang lambat, selain itu tingkat produksi susu sapi Bali yang rendah.
Sapi bali sangat terkenal dengan ketahanan daya tubuhnya, sapi bali memiliki daya tahan tubuh yang tinggi terhadap sebagian besar penyakit sapi. Akan tetapi, sapi Bali sangat rentan terhadap penyakit demam kataral malignan. Sapi bali juga sangat rentan terhadap penyakit Jembrana, bahkan penyakit Jembrana adalah penyakit sapi bali yang paling rentan diderita oleh sapi bali. Diketahui, hanya sapi bali lah yang rentan diserang penyakit Jembrana & dideskripsikan pertama kali kepada sapi bali pada tahun 1964.
Penutup
Sapi Bali dianggap sebagai sapi asli Indonesia. Memelihara sapi bali termasuk tergolong mudah. Tergolong mudah dari segi karakteristik, pakan dan lainnya. Memelihara sapi Bali juga dapat memberikan keuntungan bagi peternak. Namun harus diperhatikan kesehatannya dengan baik. Mengingat sapi Bali ini rentan terhadap penyakit Jembrana.
Referensi untuk yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sapi Bali dan sapi lainnya: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sapi_bali#cite_ref-9
Posting Komentar untuk "Sapi Bali: Sapi Indonesia Yang Menggemaskan & Bernilai Okonomi Tinggi"